KOMPAS.com - Sebagian orang percaya bahwa garis-garis di telapak tangan dapat meramalkan nasib atau masa depan melalui praktik yang dikenal sebagai palmistri. Namun, secara ilmiah, garis-garis ini—yang disebut sebagai lipatan fleksor telapak tangan (palmar flexion creases)—memiliki fungsi penting dalam membantu kulit tangan meregang dan melipat saat menggenggam sesuatu.
Garis-garis di telapak tangan mulai berkembang saat janin berusia sekitar 12 minggu dalam kandungan. Garis-garis ini sudah ada sejak bayi lahir dan tetap ada sepanjang hidup manusia.
Ketika seseorang mengepalkan tangan, garis-garis ini memungkinkan kulit melipat dengan rapi tanpa menghambat kemampuan untuk memegang benda. Hal ini juga menjelaskan mengapa terdapat lipatan yang kuat di area pertemuan antara jari dan ibu jari dengan tulang tangan.
Baca juga: Apa Fungsi Garis Tangan?
Kebanyakan orang memiliki tiga garis utama di telapak tangan. Namun, ada juga yang hanya memiliki satu garis, yang dikenal sebagai palmar crease tunggal. Menurut National Institutes of Health, kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya kelainan perkembangan.
Palmar crease tunggal kadang ditemukan pada bayi dengan kondisi seperti sindrom Down atau sindrom alkohol janin. Meskipun demikian, dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor lain sebelum menetapkan diagnosis.