KOMPAS.com - Warga Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan merasakan udara yang lebih panas dari sebelumnya pada Rabu (26/3/2025) malam.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kalimantan Selatan (BMKG Kalsel) menjelaskan penyebab cuaca di Banjarbaru dan sekitarnya terasa cukup gerah.
Dilansir dari Antara, berdasarkan keterangan tertulis FOD Syamsudin Noor Banjarbaru di Banjarmasin menyatakan, wilayah Banjarbaru dan sekitarnya mengalami peningkatan suhu dikarenakan matahari cukup terik dibandingkan hari sebelumnya.
Baca juga: TitikTerang Kasus Pembunuhan Wartawati di Banjarbaru, Dugaan Keterlibatan Oknum TNI AL Masih Diselidiki
“Berdasarkan data pada Rabu, suhu maksimum di Stamet Syamsudin Noor terukur 33,7 derajat Celcius,” sebut keterangan BMKG Kalsel, Kamis (27/3/2025).
Angka tersebut menunjukkan bahwa suhu pada Rabu malam lebih tinggi dibandingkan pada Selasa.
Selain itu, tutupan awan di Banjarmasin dan Banjarbaru pada Rabu siang juga berkurang dibanding hari sebelumnya.
Akibatnya, permukaan tanah menyerap panas yang lebih banyak sehingga malam terasa lebih gerah.
Baca juga: Jurnalis Juwita Tewas di Banjarbaru, Oknum TNI AL Diduga Terlibat
Hal ini juga sesuai dengan data citra satelit pada pukul 14.30 Z atau 22.30 WITA di wilayah Banjarmasin, Banjarbaru dan sekitarnya di mana terpantau awan menengah dan awan tinggi yang cukup tebal.
Kondisi ini menyebabkan panas yang tadi siang diserap permukaan tanah tidak bisa dilepaskan ke angkasa di malamhari.
“Oleh karenanya kita merasa gerah di malam hari,” ujar analis BMKG Kalsel.
Masyarakat pun perlu mengetahui bahwa permukaan bumi selalu melepaskan panas ke langit atau angkasa pada malam hari.
Hal ini yang membuat suhu udara di malam hari bisa berbeda dari waktu ke waktu.
Sumber: kalsel.antaranews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.